PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, prihatin atas peredaran narkotika di wilayah Riau. Apalagi di antara ratusan tersangka yang diamankan Polda Riau, ternyata ada ibu rumah tangga.

"Memperihatinkan sekali kalau kita lihat, di mana tersangka ini ada juga yang ibu-ibu," ucap Wagubri ketika menghadiri Press Conference Operasi Antik Lancang Kuning 2023 di Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Kamis (16/3/2023).

"Coba bayangkan jika anakmu terjerat seperti ini. Saya yakin seperti apapun kalian, pasti kalian tidak menginginkan anakmu menggunakan narkoba," ucap Wagubri kepada para tersangka yang dihadirkan pada press conference tersebut.

Wagubri menyampaikan pesan kepada para tersangka, kejadian ini dapat menjadi renungan dan sadar terhadap efek buruk dari pekerjaan yang mereka lakukan.
Pada pengungkapan Operasi Antik Lancang Kuning, ini Polda Riau mengamankan barang bukti, yakni narkotika jenis sabu seberat 87 kilogram dan ekstasi sebanyak 55.452 butir.

Dari hasil temuan ini, maka terjadi peningkatan dibandingkan dengan hasil operasi tahun 2022 yakni 42,7 kilogram barang bukti berupa sabu dan ekstasi 272 butir.

"Kita memberikan sebuah penghargaan dan apresiasi kepada Polda dan jajaran. Karena tanpa kinerja yang tinggi tidak akan mungkin ini bisa diungkap. Tetapi di sisi lain kita melihat bahwa peningkatan itu juga menggambarkan bahwa begitulah maraknya perkembangan peredaran narkoba di Provinsi Riau," ungkap Wagubri.

Edy Natar mengaku sudah beberapa kali mengikuti acara pemusnahan narkotika dan kelihatannya cukup tinggi kenaikan itu. "Tetapi saya yakin karena ini adalah bagian dari meningkatnya kinerja Polda dalam menangani (peredaran narkoba)," imbuhnya.

Dijelaskan Wagubri, kinerja ini juga tentunya hasil dari komitmen dari Kapolda Riau. Saat serah terima jabatan sebelumnya Kapolda menyampaikan akan memberantas penyebaran barang haram tersebut di Bumi Lancang Kuning.

Wagubri Edy juga mengimbau kepada rekan pers untuk terus memberitakan perkembangan terkait pemberantasan narkotika, juga kepada para masyarakat untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam membrantas penyebaran narkotika di Riau.

"Jadi ketika kita mendengar dan mendapat informasi, tanggung jawab kita itu memberikan informasi kepada aparat itulah bentuk tanggung jawab," terangnya.

"Saya berharap semua pihak jangan pernah bosan melakukan hal pembasmian narkoba ini, tentunya demi kemajuan kita semua," ucap Wagubri. (*)